Samosir Bina TV, – Punguan Simbolon dohot Boruna se Indonesia (PSBI) menggelar doa bersama (partangiangan bolon), di Museum Huta Bolon di Simanindo, Samosir, Sabtu (19/2/2022).
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari jelang Kongres IV & Pesta Bolon Simbolon IV yang akan berlangsung pada 4-11 Juli 2022 di Bali.
Doa bersama ini diikuti Ketua Umum PSBI, Dr. Effendi Muara Sakti Simbolon dan Ketua INA PSBI, Dessy Trinita br Tobing, dan dilanjutkan dengan rapat konsolidasi Pengurus Pusat PSBI dan Pengurus Wilayah PSBI se-Sumatera Utara yang diikuti 149 wilayah secara hybrid.
Ketua Umum PSBI, Dr. Effendi MS Simbolon, Minggu, mengatakan doa bersama diikuti semua anggota PSBI lintas agama yang dipimpin Pdt. Rein Justin Gultom, S.Th, MA, Praeses HKBP Distrik Samosir, dan Romo Krisna Aji Nugroho, Ordo, Carm, Pastor Gereja Katolik Perdagangan Simalungun.
“Selain doa bersama menjelang Pesta Bolon Simbolon, PSBI bekerja sama dengan Polri, TNI, Dinas Kesehatan, BIN, mendukung pencapaian target herd immunity di wilayah Samosir. Dukungan PSBI dimulai di komunitas kami dengan ikut melaksanakan vaksinasi di tengah keterbatasan tenaga kesehatan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Effendi Simbolon juga menyinggung pemerintah yang tidak fokus terhadap pengembangan wisata di Samosir. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang selalu ditonjolkan, namun abai pada pengembangan seni budaya yang ada di Samosir.
“Kami berharap bukan hanya dari sisi pembangunan dermaga, kapal dan lainnya. Tetapi juga seni budaya. Pemusik asli daerah ini disentuh juga seharusnya. Padahal karakter batak itu seni, wisatawan disuguhkan dengan musik-musik khas daerah. Saya heran, daerah wisata tapi tidak menumbuhsuburkan nilai-nilai yang menjadi objek para wisatawan,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P ini, PSBI siap turut serta mengembangkan kawasan Danau Toba menjadi destinasi wisata dari seluruh dunia. Salah satunya, dengan melestarikan seni budaya daerah di setiap kegiatan yang ada.
“Banyak cara mengenalkan Danau Toba ke seluruh dunia. Jadi tidak semua harus fokus pada pembangunan fisik, tetapi budayanya. Seperti museum tempat doa bersama ini (Museum Huta Bolon) yang banyak sejarahnya. Jadi tidak melulu hanya melihat pemandangan danau saja, tapi tempat-tempat mengenal situs budaya sejarah di Samosir ini,” ungkapnya.