Tapteng – Masalah ekonomi makro adalah sesuatu yang wajar terjadi. Sebab, dalam perekonomian sarana pemuas manusia terbatas, sehingga setiap individu dihadapkan pada pilihan.
Permasalahan makro ekonomi yang tidak ditangani dengan baik bisa memunculkan efek yang parah. Perihal ini tidak hanya berakibat pada perekonomian nasional, namun masyarakat jua akan mengalami kesulitan di berbagai sektor. Permasalahan permasalahan itu antara lain;
1. Ekonomi yang tidak stabil
Aktifitas ekonomi yang tidak stabil, paling utama dalam perihal produksi, bisa memunculkan bermacam permasalahan. Salah satunya ialah kebutuhan konsumsi masyarakat tidak terpenuhi. Akibat ketidakstabilan ini, perkembangan ekonomi tersendat.
Metode mengatasinya merupakan dengan meningkatkan produksi barang serta jasa, menjamin ketersediaan sumber daya alam serta manusia, dan meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat.
2. Inflasi
Inflasi merupakan peningkatan harga komoditas yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan pasokan komoditas dengan tingkat pendapatan masyarakat.
Pengantar Ekonomi Makro Kontemporer( 2021) oleh Ichsannudin dan Hery Purnomo, disebutkan jika terdapat 2 metode guna menanggulangi inflasi, ialah kebijakan moneter serta kebijakan fiskal. Kebijakan moneter dicoba dengan metode menaikkan ataupun kurangi jumlah duit yang tersebar. Sebaliknya kebijakan fiskal dicoba dengan pengaruhi penerimaan serta pengeluaran pemerintah. Contohnya termasuk menghemat pengeluaran pemerintah, memberikan pinjaman, serta meningkatkan tarif pajak.
3. Kalahnya Daya Saing Terhadap Perusahaan yang Mempunyai Kekuatan Besar.
Dampak yang akan mempengaruhi merupakan hilangnya daya saing. Tentu saja konteks daya saing dalam perihal ini merupakan daya saing terhadap industri besar yang mempunyai kekuatan besar. Sehingga pasar nasional jadi lesu dan terkesan lesu.
Permasalahan ini akan meningkat parah bila warga mempunyai kebiasaan dan kebanggaan membeli produk dari luar. Tentu saja perihal ini bakal memperlancar arus perekonomian mereka, serta mematikan siklus perekonomian dalam negara.
Pada waktu pandemi semacam ini sangat dianjurkan untuk membeli produk UKM- UMKM untuk penyeimbang perekonomian. Agar perekonomian senantiasa berjalan. Guna menciptakan ekonomi lebih kokoh. Tentunya dengan metode ini diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal daripada pertumbuhan ekonomi eksternal. Sehingga pasokan produk dalam negeri senantiasa terpelihara.
4. Terjadinya Krisis Nilai Tukar Uang Terhadap Utang Luar Negri
Saat terjadi krisi nilai tukar uang terhadap utang luar negeri maka devisa merupakan salah satu sektor yang akan terkena dampak terparah. Selain itu, dampak ini juga akan dirasakan oleh investor dan perusahaan yang memiliki kerjasama luar negeri atau melakukan kerjasama penjualan ekspor-impor.
Sebagai masyarakat umum hal yang paling mudah kita lakukan untuk membantu pemerintah adalah dengan menghindari membeli produk impor agar Rupiah semakin menguat. Anda dapat mengubah pembelian Anda ke produk buatan dalam negeri, terlepas dari perbedaan kualitas dengan produk impor. Masih banyak produk lokal yang tidak kalah kualitasnya bahkan sudah merambah pasar internasional. Masyarakat saat ini juga terkenal dengan ponsel yang cepat berubah. Menunda pembelian ponsel dan barang elektronik yang sebagian besar merupakan barang impor juga dapat membantu meningkatkan nilai Rupiah.
Penulis : Putri Rezeki Gea (Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Kampus Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli)