Tapanuli Tengah,Bina TV, – Bersama dengan 49 Kabupaten/Kota di 2 Provinsi terbaik hasil assessment,Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terpilih mengikuti program menuju Kabupaten/Kota Cerdas tahun 2023 yang dilakukan Tim Pembinaan Otonomi Bidang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Kota Cerdas Kementerian Kominfo.
Sehubungan dengan itu,Pemkab Tapteng pun mengadakan Nota Kesepakatan (MoU) dengan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), secara daring, Selasa (28/2/2023).
Pj Bupati Tapteng, Elfin Elyas diwakili Plh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapteng, Drs. Herman Suwito, MM bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Tapteng, Drs. Erwin Marpaung, Kepala Dinas Kominfo Tapteng, Darwin Pasaribu, S.Sos dan jajaran, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Tapteng, Andrea Avelina AB, S.STP, mewakili Kepala Bappeda Tapteng, dan mewakili Kepala BPKPAD Tapteng menghadiri kegiatan virtual itu di Ruang Rapat Garuda Kantor Bupati Tapteng.
Sementara itu, Ketua Tim Pembinaan Otonomi Bidang SPBE dan Kota Cerdas Kementerian Kominfo, Dwi Elfrida Martina Simanungkalit mengatakan, pada tahun 2022 pihaknya sudah melakukan assessment kepada 8 provinsi dan 88 Kabupaten/Kota yang mengajukan program Smart City di daerahnya.
“Dari 8 provinsi kami memilih 2 provinsi terbaik yang dianggap siap untuk menjalankan program provinsi cerdas dan kepada 88 Kabupaten/Kota terpilih 50 yang akan mengikuti program menuju Kabupaten/Kota Cerdas tahun 2023,” jelas Dwi Elfrida.
Adapun tahapan yang harus dilalui calon Provinsi dan Kabupaten/Kota Cerdas yang terpilih di antaranya assessment tahap penandatanganan nota kesepakatan, selanjutnya pendampingan dari Kominfo RI untuk menyusun Masterplan Kota Cerdas (Smart City).
“Assessment sudah dilakukan pada tahun 2022 lalu, kemudian penandatanganan kita lakukan hari ini. Selanjutnya sekitar 5 bulan, kami akan mendampingi baik kepada Provinsi atau Kota/Kabupaten untuk menyusun Masterplan Smart Province / Smart City,” ujarnya.
Dwi Elfrida berharap melalui program menuju Smart Province dan Smart City akan tercipta program-program yang lebih inovatif dan menggunakan teknologi yang terbarukan, serta mampu mendukung pelaksanaan Satu Data Indonesia.
Pungkasnya,Akademisi, Harya Damar Widiputra menjelaskan tahapan penyusunan Masterplan Smart City yang dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU), pelaksanaan bimbingan teknis di daerah, penyusunan Masterplan Smart City, penerapan program Smart City, dan Evaluasi Smart City.