Sibolga – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengukuhkan Yuliansah Andrias sebagai Kepala Perwakilan BI Sibolga menggantikan Aswin Kosotali yang kini bertugas sebagai Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya.
Pengukuhan sekaligus penyerahan petikan surat keputusan Gubernur BI berlangsung dalam sebuah upacara di Graha Aulia Kantor BI Sibolga, di Jalan Ade Irma Suryani Nasution, Kelurahan Simaremare, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga, Sumatra Utara, Jumat (28/10/2022).
Juda Agung berpesan kepada Yuliansah Andrias untuk meningkatkan kontribusi BI di daerah, terutama mendorong kinerja perekonomian melalui peran sebagai strategic advisor yang kredibel dan dapat diandalkan.
Berikan inisiatif strategis, seperti dukungan optimal untuk pengembangan parwisata. Tingkatkan kesuksesan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), sehingga para paruh pertama 2023 nanti, tidak hanya infllasi inti yang kembali ke sasaran 3 plus minus 1 persen, tetapi IHK dapat berada di bawah 4 persen.
“Hal itu dapat dilakukan dengan penguatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) maupun optimalisasi proyek food estate holtikultura di Kabupaten Humbahas pada area 4.000 ha,” kata Juda Agung.
Saat ini perekonomian menghadapi tantangan sangat berat. Ekonomi global melambat disertai tekanan inflasi yang tinggi. Hal ini karena berlanjutnya ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi ekonomi, perdagangan dan investasi serta berlanjutnya gangguan rantai pasokan.
Perekonomian Indonesia memang relatif lebih baik. Bahkan pada triwulan III diperkirakan terus membaik ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi nonbangunan, tetap kuatnya ekspor, serta daya beli masyarakat yang masih terjaga di tengah kenaikan inflasi.
“Secara spacial, kinerja positif ekspor ditopang oleh seluruh wilayah, terutama Kalimantan dan Sumatra yang tetap tumbuh kuat. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap dalam kisaran proyeksi BI yaitu 4,5-5,3 persen,” katanya.
Untuk wilayah kerja BI Sibolga, tantangan utama yang dihadapi adalah inflasi daerah dari 3 kota IHK yaitu Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Angkanya sekitar 7-7,5 persen (yoy), terutama disumbang oleh kenaikan harga BBM yang tertransmisi ke biaya transportasi, serta beras dan ikan dencis.
Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan mengakui, kolaborasi antara Pemko Sibolga dengan BI Sibolga selama ini sudah terjalin dengan sangat baik.
Hal itu diimplementasikan di berbagai kegiatan, seperti pengendalian inflasi daerah, elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, pengembangan UMKM serta gerakan cinta bangga dan paham rupiah.
Dia berharap, Yuliansah Andrias dapat meningkatkan kolaborasi dalam rangka percepatan pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Sibolga dan juga daerah di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Sibolga.
Hadir di acara itu, Direktur Departemen SDM BI, Faris Budiawan; Direktur Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola BI, Wahyu Pratomo, Direktur Departemen Regional BI, Suyono; Kepala KPw BI Sumut, Doddy Zulverdi; Plt Bupati Tapteng, Yetti Sembiring, pimpinan perbankan dan unsur Forkopimda Sibolga-Tapteng. (Abdi Somat Hutabarat)