Bekasi Bina TV, – Persoalan sampah yang menumpuk di kali Cikarang, Kampung Penombo, Desa Pantai Harapanjaya, Kecamatan Muaragembong, yang dibuang ke laut terus bergulir, menjadi trending topik dalam media beberapa waktu lalu.
Sejumlah pihak seolah saling lempar bola, DLHK Vs DSDABMBK akibat tumpukan sampah dibuang ke laut kala itu.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) tak mau disalahkan sendiri, bahkan lebih menyalahkan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga Dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi lantaran tak membawa alat berat yang menyebabkan sampah tidak dapat diangkut ke TPA.
Tumpukan sampah sepanjang kurang lebih 1 Km di Kali Cikarang kampung Penombo yang dibuang ke laut menjadi viral setelah ramai diberitakan oleh berbagai media cetak, elektronik maupun online.
Bagaimana tidak?
Sampah yang diperkirakan mencapai puluhan ton tersebut bukannya diangkat malah dialirkan dan dibuang ke laut.
Hal itu terjadi dikarenakan tidak adanya alat berat yang harusnya disediakan oleh Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Kontruksi (DBMSDAK) melalui Bidang Pengelolahan Sumber Daya Air (PSDA).
“Bukannya tdk disediakan tp ditolak PGR, krn akan dilaksanakan scr manual. tp diluar dugaan kita manualnya dihanyutkan,” jawab Kabid PSDA Sukwamati saat itu.
Untuk mengantisipasi polemik agar tidak berkepanjangan maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) langsung menindaklanjuti dengan mengundang para pihak – pihak terkait untuk rapat koordinasi (Rakor) mencari solusi terbaik dalam penanganan sampah di Kali Penombo Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi.
Meskipun awalnya dihiasi dengan riuh rendah keegoan masing-masing pihak, namun Rakor yang berlangsung di Ruang Rapat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi tersebut berjalan dengan baik.
Mereka menyadari dan sepakat untuk bersama saling bahu-membahu dalam penanganan masalah sampah tersebut.
“Hasil dari Rakor KLHK RI dengan dinas, lembaga atau instansi terkait menyimpulkan bahwa semua sepakat dengan tidak melihat kebelakang dan bersama-sama mencari solusi terbaik agar kedepannya kejadian tersebut tidak terulang kembali,” ungkap Witono Ditjen PPKL Direktorat Pengendalian Pencemaran Air KLHK RI, Rabu (29/6/2022) siang.
“Apa yang telah disampaikan oleh dinas, instansi, dan lembaga terkait pada Rakor hari ini menjadi atensi KLHK RI dan akan saya sampaikan ke pimpinan. Apapun keputusannya secepatnya akan disampaikan. Dan semoga bisa secepatnya direalisasikan KLHK RI,” pungkas Witono.
Sementara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi melalui Hamid selaku Kepala Bidang Kebersihan mengaku pihaknya masih belum bisa maksimal bekerja sebab banyak keterbatasan.
“LH mengakui bahwa apa yang dilakukan belum sempurna dikarenakan keterbatasan sarana prasarana dan keterbatasan anggaran,” ucap Hamid.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada PGR dan para aktivis lingkungan hidup yang telah ikut andil dengan permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Bekasi,” tukas Hamid.
“Kepada masyarakat diharapkan kesadarannya agar tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke Kali,” himbaunya.
“Sebab permasalahan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab kami Dinas LH, tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama,” terang Hamid.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sukmawati Kepala Bidang PSDA pada Dinas BMSDA Kabupaten Bekasi.
“Kami dari Bidang PSDA siap berpartisipasi jika kami diminta bantuan alat berat seperti excavator atau lainnya. Tetapi agar dapat pahami dan dimengerti keterbatasan alat sarana prasarana yang dinas BMSDA Kabupaten Bekasi miliki,” singkat Sukmawati.
“Saya mewakili rekan-rekan dari media yang tergabung dalam Ruang Jurnalis Nusantara (RJN) Bekasi Raya akan turut mengawalnya sesuai tupoksi kami sebagai kontrol sosial yang mencerdaskan secara proporsional,” ungkap Hisar Pardomuan.
“Begitu juga mewakili rekan-rekan PGR saya Ustadz Jejen Zainuddin akan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah lalu untuk masyarakat yang tinggal nya disepanjang bantaran kali kedepannya bisa lebih baik lagi dalam menjaga kebersihan kali demi kepentingan hidup bersama,” papar Ustadz Jejen. (H Rosyid)