Tapanuli Tengah

Sejak 2013,Politik Indonesia Tidak Sehat

×

Sejak 2013,Politik Indonesia Tidak Sehat

Sebarkan artikel ini

Tapanuli Tengah.Bina TV, – Apa Sebenarnya alasan anda mengusulkan duet Puan-Anies?

Ini Sebuah tantangan.Kita bisa melihat realita,paling tidak dari tahun 2013 dan hingga saat ini,politik Indonesia tidak sehat.Kalau dibiarkan seperti ini terus berpotensi terjadi jarak yang permanen atau kaku antara kelompok besar nasionalis dan kelompok besar religius.

Jika melihat puluhan tahun yang lalu,Indonesia tidak seperti ini.Saya melihat ada upaya dari luar untuk membuat di kotomi-dikotomi di masyarakat,sehingga kita tidak bisa bersatu dalam satu bangsa yang semuanya sama-sama ingin maju.

Lantas,kenapa harus Puan-Anies?

Dua figur itu secara personal memili kredibilitas yang bagus.Mas Anies dengan latar pendidikan,pengalaman,bobot,bibit-bebetnya,humble-nya,tentu dengan segala kekurangannya yang sangat manusiawi,sebagai Capres.

Di padukan dengan Mbak Puan sebagai Capres.Umumnya saat menuju jenjang jabatan pemimpin nasional.Dengan pengalaman eksekutif,legislatif,dan perolehan suara yang sangat besar dari wilayah Jawa Tengah.Secara akademik juga sangat baik,bobot,bibit-bebetnya baik,dan visioner.

Tapi,Puan tidak menempati posisi teratas beberapa survei tentang Capres…

Saya melihat ini sebuah tantangan untuk kita tawarkan kepada masyarakat.Memang jalan untuk mengawalinya akan sulit.Namun,karena menganggap ini sebuah tantangan,jadi saya mengusulkannya dengan positif saja.

Dalam berbagai survei,Anies di gadang sebagai Capres,bukan Cawapres.Bagaimana tanggapan anda?

Saya melihat,Mbak Puan kalau sudah mulai dimasukkan dalam track menuju 2024,tentu dengan strategi-strategi yang baik,sederhana dan bersentuhan langsung dengan rakyat,bisa bersanding dengan para bakal Capres lain dalam berbagai survei.

Apa saran Anda?

kita kembali ke demokrasi lama,bukan demokrasi pencitraan.Sampai kapan kita berada dalam demokrasi kepalsuan yang hanya baik di tampilan,di sosial media,media main-stream.Tapi dalam realita biasa-biasa saja tidak ada yang istimewa.

Saya berharap,kalau Mbak Puan berkenan,ya mulailah.Saya melihat Mbak Puan orang baik dari orang tua yang baik,almarhum Pak Taufik Kiemas.Pak taufik yang humble.

Anda sepertinya menyimpan ke khwatiran besar mengenai kondisi ini…

Saya sedih melihat kondisi saat ini,politik identitas,polarisasi.Saya rasa memang harus di dorong pasangan dari kelompok besar religius.Saya ingin kita ini sebagai negara yang memiliki kebhinekaan,tapi politiknya terpisah-pisah,bersatu lagi.

Bagaimana jika Puan tak kunjung masuk ke puncak survei sebagai Capres?

Sejauh mana tingkat puncaknya nanti.kita lihat saja survei-surveinya nanti.Kita lihat setiap tiga bulan sampai dengan akhir 2022.Sampai titik mana Mbak Puan dan Mas Anies.Kalau rancangan itu coba di tawarkan kepada rakyat sebagai pemangku kepentingan.Bukan hanya rakyat Indonesia yang berkepentingan.

Mereka yang memili kepentingan dan investasi di Indonesia juga jadi pemangku kepentingan dalam menjaga investasi.Ini kita coba tawarkan.Saya dorong paduan antara Mbak Puan dan Mas Anies.Kita running,kita tawarkan keseluruh pelosok negeri ini.Kita tawarkan figur dan visi misinya.

Bagaimana dengan restu Ketua Umum yang menjadi kebiasaan di PDIP?

Kami sadar,keputusan nanti ada di Ketua Umum,siapa di pasangkan dengan siapa,siapa yang di usung.Namun sebagai kader dan politisi,sebagai warga bangsa yang punya rasa ingin berkontribusi,menyumbangkan sedikit pengalaman,saya mengusulkan Mbak Puan-Mas Anies.

Saya Juga melihat realitas,masyarakat tidak mau terpolarisasi.Masyarakat tidak nyaman dengan itu.kamu kelompok ini,kamu kelompok sana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *