JakartaSibolgaTapanuli Tengah

Selamatkan Penyu di Kawasan Sibolga dan Tapanuli Tengah

×

Selamatkan Penyu di Kawasan Sibolga dan Tapanuli Tengah

Sebarkan artikel ini

Tapanuli Tengah – Penyu adalah kura-kura laut yang dapat ditemukan di hampir semua samudera di dunia. Tak heran jika penyu mudah kita temukan di perairan laut terutama di laut yang hangat dan sedang.

Penyu memiliki sepasang tungkai depan berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan dalam berenang. Penyu adalah satwa migran, seringkali bermigrasi dalam jarak 3.000 km antara daerah tempat makan dan tempat bertelur.

Hanya ada 7 spesies penyu yang ada di dunia. Enam dari Tujuh jenis penyu di dunia ditemukan di wilayah perairan Indonesia, keenam jenis penyu tersebut adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Tempayan (Caretta-caretta) dan Penyu Pipih (Natator depressa). bahkan lima spesies diantaranya melakukan aktivitas peneluran di sepanjang wilayah pesisir Indonesia.

Penyu memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan laut di seluruh dunia selama lebih dari 100 juta tahun. Peran itu antara lain menjaga fungsi terumbu karang supaya produktif hingga memindahkan nutrisi penting dari perairan ke daratan (di pantai).

Kelestarian penyu di Indonesia terutama di Sorkam sangat terancam dikarenakan ulah tangan manusia dengan membuang sampah plastik ke laut, telur dan daging nya diburu untuk di makan, cangkang nya dibuat untuk ukiran atau hiasan rumah.

Makanan utama penyu adalah ubur-ubur. Sampah plastik di laut, cenderung mirip dengan ubur-ubur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa alga dan bakteri yang banyak terakumulasi pada pencemaran sampah plastik di laut, suatu proses yang disebut dengan biofueled, menimbulkan aroma serupa makanan yang juga dapat menarik perhatian penyu. Pada akhirnya banyak penyu yang menjadi sakit dan mati karena sampah plastik ini.

Lantas apa yang dapat kita lakukan untuk membantu pelestarian penyu? Salah satunya ya dengan mengurangi pemakaian plastik yang berpotensi jadi sampah sampai ke laut! ( Eliaman Chaniago)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *