Bali,Bina TV, – Salah satu diskusi yang hangat dibahas para narasumber dan peserta, adalah perkembangan pariwisata Indonesia pasca pandemi COVID-19 dan juga usai pelaksanaan G20 di Bali.
Di Intercontinental Resort, Bali, Jalan Raya Uluwatu no 45, Jimbaran, pekan lalu berlangsung sukses diskusi Hasil Presidensi G20 Indonesia 2022 yang bertemakan “Menegok Capaian dan Dampak Presidensi G20 Indonesia 2022” yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI).
ketua Bali Taurism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, salah satu pemateri dalam kegiatan itu menyampaikan, bahwa perkembangan pariwisata Internasional ke Bali sampai dengan November 2022 baru mencapai 28 persen.
Diapun merinci grafik wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sejak bulan April 2019. Pada bulan April jumlah wisatawan sebanyak 476. 327. Bulan Mei 485.795. Juni 549. 751. Juli 604. 480. Agustus 616.706. September 590.565. Oktober 492. 904. November 544.726. Sedangkan tahun 2020-2021 wisatawan kosong karena pandemi.
Jumlah wisatawan sebanyak 58.000 seiring dengan kebijakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) tanpa karantina untuk tahun 2022 di bulan April. Bulan Mei meningkat menjadi 115.611, karena adanya ijin melepas masker di ruang terbuka. Bulan Juni 181.625. Juli 246.504. Meningkatnya jumlah wisman di bulan Juli ini karena penghapusan PCR Kedatangan dan Asuransi. Agustus 276. 659. September 311.875. Oktober 327. 573. November 311.760. Ada penurunan di bulan November karena adanya perluasan Visa On Arrival (VoA) ke 86 negara, dan pelonggaran pembatasan perjalanan di Hongkong dan Jepang.
“Walaupun perkembangan pariwisata Internasional ke Bali baru diangka 28 persen, itu sudah sangat membantu perekonomian dan UMKM masyarakat Bali. Karena selama hampir tiga tahun saat masa pandemi, pariwisata Bali benar-benar runtuh. Dan dengan suksesnya pelaksanaan G20 ini, sudah terjadi peningkatan atau level of confdence wisman untuk berkunjung ke Bali,” ucap Ida Bagus.
Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D, selaku Direktur Eksekufit Next Policy, Ekonom, Peneliti, dan Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, efek dari kesuksesan G20 akan dirasakan masing-masing daerah, khususnya di sektor pariwisata. Untuk itulah dia mengajak pemerintah daerah untuk mengconectingkan objek wisata masing-masing dengan tema G20.
“Tema dan bentuk logo Presidensi G20 sudah mendunia. Jadi, kegiatan di objek-objek wisata pada masing-masing daerah bisa menghubungkan dengan tema dan logo G20 serta poin-poin yang disepakati di dalamnya,” Ungkap Fithra.
Diapun mengakui, bahwa G20 ini baru sebatas pintu masuk pariwisata dan investasi, dan belum bisa untuk menjawab semua kebutuhan.
“Ini perlu kita garis bawahi, bahwa G20 ini baru sebatas pintu masuk untuk mengingatkan janji-janji para kepala negara yang sudah bersepakat untuk meningkatan berbagai sektor termasuk pariwista. Jadi ini belum bisa untuk menjawab semua keinginan atau kebutuhan kita. Dan di balik kesuksesan ini, dunia telah mengakui Indonesia mampu melaksanakan event level Internasional,” tandasnya.
Pada sesi tanya jawab, salah seorang peserta diskusi Sahat Jason Gultom yang juga wartawan batakpost.com, bertanya dampak kesuksesan G20 terhadap pariwisata Danau Toba. Dia juga menanyakan tanggapan para narasumber tentang Danau Toba saat ini.
“Jangan khawatir dengan Danau Toba Pak Gultom. Amanlah itu, ada Bapak Luhut Pandjaitan di sana,” kata Fithra yang disambut dengan tepuk tangan para peserta.
Diskusi Hasil Presidensi G20 Indonesia yang dilangsungkan selama dua hari itu berlangsung sukses. Sedikitnya 180 peserta yang di dalamnya ikut 43 perwakilan perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan media dari seluruh Indonesia, serius mengikuti berbagai kegiatan yang sudah dijadwalkan oleh panitia.
Sedangkan para narasumber yang dihadirkan yaitu; Dr. Muhammad Hadianto dari Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia. Dr. Dian Lestari dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Iss Savitri dari Bank Indonesia. Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D, Direktur Eksekufit Next Policy, Ida Bagus Agung Partha Adnyana Ketua Bali Taurism Board, Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., L.L.M., PH.D, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, dan paparan tentang Accelerating Bali Economy Recovery serta sambutan selamat datang dari Trisno Nugroho selaku Kepala KPw Bank Indonesia (BI) Bali.