SIBOLGA, BinaTV – Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumban Tobing memediasi pihak Humas Proyek Pembangunan Pasar Nauli di Sibolga dengan aktifis LSM, pasca kejadian insiden di lokasi proyek pembangunan Pasar Sibolga Nauli, pada Selasa (3/8/2021).
“Sebenarnya, sudah seminggu lalu sudah memanggil Amin CS, Kami dari pemerintah juga tidak ingin kedua belah pihak saling mengadukan, karena jika mereka saling mengadukan maka kedua belah pihak juga menjadi korban, atas dasar inilah kami memediasi, ada pak Babinsa dan Babinkamtibmas. Mereka sudah sepakat, dan dituangkan dalam surat,” kata Pantas, Kamis (12/08/2021).
“Setelah pertemuan ini dan setelah menandatangani surat ini, mereka bersamaan ke Polres untuk mencabut aduan. Jadi harapan kami, mari kita bersama-sama untuk membangun kota Sibolga,” ucap Pantas.
Diberitakan sebelumnya, Ketua LSM Foal Independent Sibolga-Tapteng, Imran Steven Pasaribu menjelaskan, mereka mendatangi lokasi proyek pembangunan Pasar Sibolga Nauli untuk menanyakan proses lelang besi hasil bongkaran eks bangunan Pasar Sibolga Nauli.
“Kami kan mau klarifikasi tentang siapa pemenang tender bongkaran besi pasar. Tapi humas malah membentak, akhirnya terjadi insiden dorong-dorongan, saat itu tiba-tiba si edward itu langsung ambil batu dan melempar, hingga kepala kawan kena,” kata Imran Steven Pasaribu kepada wartawan.
Dia menjabarkan, ketiga rekan yang kena lemparan batu itu, Amin Tanjung (Ketua Harian LSM Foal Independent); Infus Hutapea (penggiat pembangunan). Keduanya mengalami luka di bagian kepala.
Kemudian, Helman Tambunan (wartawan SIB) juga kena lemparan batu dan terluka di bagian pelipis matanya.
Dalam insiden berdarah ini, Steven meminta pihak kepolisian segera turun tangan menindak dan menangkap terduga pelakunya.
“Kami datang ke lokasi proyek bermaksud menjalankan profesi kami sebagai LSM, tapi dengan arogan pekerja dan oknum humas malah membentak serta melempar batu,” katanya.
Simon Situmorang, salah satu pengurus LSM yang juga ikut datang ke lokasi proyek membenarkan peristiwa tersebut. Ada beberapa pekerja proyek pasar mengambil besi dan mencoba mengayunkan ke arah mereka.
“Melihat itu, kami pun lari menghindari para pekerja. Kami datang dengan baik-baik, dan mencoba mempertanyakan siapa pemenang tender bongkaran besi bangunan pasar, namun tiba-tiba Edward Hutagaol yang mengaku humas proyek mengamuk dan membentak, sembari mengambil batu dan melempar,” ucapnya.
Setelah mediasi ini diharapkan tidak ada lagi terjadi kekerasan dalam pengawasan proyek dan para pihak dapat berdamai. (red)