Bekasi Bina TV, – Permasalahan sampah di wilayah Kabupaten Bekasi memang tidak ada habisnya.Perlu penanganan yang serius semua pihak sebab sudah sangat mengkhawatirkan bahkan ke taraf darurat.
Metode open dumpling yang selama ini dilakukan di TPA Burangkeng tidak bisa selamanya dilakukan karena pemerintah daerah harus terus memperluas lahan penampung sampah mengikuti timbunan sampah harian yang terus meningkat.
Metode pengolahan sampah yang hingga saat ini masih menggunakan sistem open dumping sudah selayaknya perlu ditingkatkan dengan alternatif teknologi yang lebih modern yang mampu mengolah sampah dalam jumlah besar.
Selain itu, diperlukan juga peran serta dan keseriusan pemerintah daerah untuk sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat secara masif dan berkelanjutan di wilayahnya.
Namun demikian pemerintah daerah perlu juga memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada tanpa saling menyalahkan dibarengi penindakan tegas terhadap oknum jajaran berkait dibawahnya yang dianggap lalai.
Sebab sudah banyak keluhan masyarakat dan para relawan yang melaporkan ke petugas berwenang sampah namun diacuhkan.
Rupanya pepatah mending lambat dari pada tidak sama sekali dipakai oleh sebagian petugas lapangan.
Seperti saat ini, UPTD IV baru melaksanakan pengangkatan sampah setelah kurang lebih dua minggu pegiat Gotong Royong (PGR) melaporkan tentang adanya penumpukan sampah.
“Iya bang, maaf, baru bisa respon, untuk sampah liar sedang proses pengerjaan tapi tidak bisa sekaligus kita kerjakan,” ujar Aliandri Kepala UPTD IV DLH Kabupaten Bekasi, Selasa (2/8/2022) pagi.
“Bertahap satu persatu di garap,” tukas Aliandri.
Alfiandi pun hanya berharap atas kesadaran masyarakat dan semua pihak untuk tidak lagi membuang sampah disembarang tempat.
“Harapan saya hanya ingin masyarakat tidak lagi melakukan pembuangan sampah sembarangan serta dukungan dari semua pihak dalam penuntasan sampah liar karena masalah sampah adalah masalah kita bersama,” pungkas Aliandri. (H Rosyid)