BinaTV – Daerah & Infrastruktur | Sumatera Utara | 16 Oktober 2025
Masyarakat Sumatera Utara hingga sekarang masih mempertanyakan apakah Jalan Tol Siantar-Parapat benar-benar akan dibangun atau tidak. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) memberi penjelasan resmi menyusul berbagai kabar yang simpang siur, seperti penundaan, revisi anggaran, maupun optimisme lanjutan proyek.
Latar Belakang & Status Proyek
- Proyek tol penghubung Pematang Siantar ke Parapat sejatinya sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu sebagai bagian dari jaringan tol yang mengarah ke kawasan Danau Toba.n
- Namun hingga kini, fisik konstruksi belum benar-benar dimulai secara menyeluruh untuk segmen tol antara Siantar dan Parapat. Beberapa media melaporkan bahwa pembangunan masih tersendatn
- Pemprov Sumut menyatakan bahwa terdapat revisi panjang trase tol, dari rencana awal sekitar 50 km menjadi sekitar 40 km, agar sesuai dengan kemampuan pembiayaan dan alokasi anggaran nasional.
- Proyek tol ini telah ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Peraturan Menko Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025, sehingga secara legal memiliki pijakan kuat untuk dilanjutkan.
Penjelasan Resmi Pemprov Sumut
Pemprov Sumut menegaskan beberapa poin berikut terkait pembangunan tol:
- Tidak batal, hanya tertunda & direvisi
Pihak provinsi menjelaskan bahwa proyek tidak dibatalkan, melainkan mengalami penyesuaian terutama panjang jalur dan pembiayaan agar proyek menjadi lebih realistis. - Optimisme untuk tahun 2026
Meskipun pada 2025 belum ada konstruksi utama yang berlangsung, Pemprov Sumut tetap optimis bahwa pembangunan akan direalisasikan mulai 2026. - Pendanaan tidak sepenuhnya dari APBN
Untuk menekan beban anggaran negara, Pemprov menyebut bahwa investor swasta akan dilibatkan dalam pembiayaan proyek. - Proyek tetap sebagai PSN
Karena tol ini sudah masuk dalam daftar PSN, maka proyek mendapat prioritas dalam koordinasi dan pengawalan dari pemerintah pusat. - Tantangan & hambatan
Hambatan seperti revisi anggaran nasional dan keselarasan alokasi dana menjadi kendala utama yang menyebabkan realisasi pembangunan belum bisa langsung dimulai.
Kesimpulan: Jadi atau Tidak?
Berdasarkan penjelasan resmi, maka kesimpulannya:
- Proyek tetap “jadi”, bukan dibatalkan secara permanen.
- Namun kehadirannya ditunda sementara dan disesuaikan skala/jalur dan waktu pelaksanaannya agar bisa disesuaikan anggaran dan kesiapan lahan serta sumber daya.
- Pelaksanaan konstruksi penuh kemungkinan besar baru mulai pada tahun 2026, tergantung kesiapan lahan, pendanaan, dan keputusan pemerintah pusat.
Sorotan & Dampak Publik
- Untuk masyarakat terutama di wilayah Pematang Siantar, Parapat, dan sekitarnya, tol ini diharapkan mampu memperpendek waktu tempuh, mempermudah transportasi wisata ke Danau Toba, serta membuka peluang ekonomi baru.
- Namun, penundaan dan revisi proyek memunculkan kekhawatiran masyarakat lokal terkait janji pembangunan serta transparansi anggaran dan realisasi.
- Pemerintah daerah akan mendapat sorotan tinggi untuk monitoring proses pengadaan lahan, persetujuan desain, dan keterbukaan informasi proyek agar masyarakat tidak dirugikan.












