Sumatera Utara,Bina TV, – Setelah mengantongi pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) semakin dekat menuju penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO.
Arieta Aryanti selaku direktur Keuangan dan Teknologi Informasi mengatakan, rencana IPO ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja dan aset, penguatan tata kelola, serta penerapan manajemen risiko perseroan.
Arieta Aryanti menyebutkan,Bank Sumut menjadi bank yang dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan terutama di Provinsi Sumatra Utara dan nasional pada umumnya.
“Dengan kinerja keuangan yang menghasilkan peningkatan laba, diharapkan kontribusi terhadap penghasilan asli daerah (PAD) ikut meningkat. Laba dari setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan menjadi penghasilan asli daerah (PAD) yang dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi daerah,” ucap Arieta Aryanti.
Pada masa tekanan ekonomi yang belum kondusif pasca pandemi Covid-19 dan di usianya yang sudah lebih dari 61 tahun, Bank Sumut dapat memanfaatkan momentum untuk bertransformasi serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja.
“Tantangan di era digitalisasi yang semakin besar, seiring dengan tingginya persaingan usaha di sektor perbankan mendorong bank-bank untuk bergerak lebih dinamis untuk menciptakan inovasi produk dan memperbaiki kualitas layanan, salah satunya melalui digitalisasi perbankan,” Terang Arieta Aryanti.
Dalam tiga tahun terakhir ini Bank Sumut telah banyak mengembangkan berbagai layanan kanal digital, antara lain layanan Mobile banking Sumut Mobile, Laku pandai Sumut Link hingga kerjasama dengan perusahaan fintech, e-commerce, dan juga kolaborasi dengan bank lain untuk memperluas jangkauan.
Sementa itu, Bank Sumut juga mengembangkan Internet Banking untuk korporasi dan layanan yang mendukung elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, termasuk kartu kredit pemerintah daerah (KKPD) hingga Layanan QRIS untuk UMKM. Bank Sumut terus berupaya menjadi BPD yang terdepan dalam transformasi digital.
Sejajar dengan upaya transformasi, kinerja Bank Sumut menjelang akhir tahun 2022 makin solid, dengan jumlah aset mencapai Rp 40,6 triliun pada Kuartal III 2022, naik 2,7 persen (year on year/yoy) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 39,5 triliun.
Bank Sumut juga membukukan laba sebesar Rp 521 miliar hingga September 2022 atau tumbuh 12,3 persen dibandingkan dengan September 2021 sebesar Rp 463 miliar. Adapun, target laba hingga Desember diproyeksikan melampaui target 2022 sebesar Rp 665 miliar.
Sedangkan penyaluran kredit Bank Sumut pada Kuartal III 2022 juga meningkat 9,3 persen menjadi R p26,8 triliun, dari Kuartal III 2021 sebesar Rp 24,6 triliun.
Keberhasilan dan kinerja yang solid dari Bank Sumut diharapkan memberikan kontribusi berarti bagi peningkatan kegiatan perekonomian di 33 kabupaten atau kota dan Provinsi Sumatra Utara, yang pada Kuartal III 2022 tumbuh 4,97 persen yoy dengan produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai Rp 243,91 triliun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Kuartal III 2022, perekonomian Sumatera Utara didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri pengolahan, perdagangan besar atau eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan konstruksi.
Dengan peranan ke perekonomian Sumatera Utara mencapai 74,47 persen, Bank Sumut akan memfokuskan penyaluran kredit ke keempat sektor tersebut. Terutama untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang pada 2022 ditargetkan mencapai Rp 1 triliun.