Sibolga

JM. HENDRO, Ketua LSM PENJARA INDONESIA : Apakah Mulut Mereka Layak Teriak MERDEKA???

×

JM. HENDRO, Ketua LSM PENJARA INDONESIA : Apakah Mulut Mereka Layak Teriak MERDEKA???

Sebarkan artikel ini

Bekasi Bina TV – Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus, selalu menjadi momentum yang membahagiakan untuk seluruh masyarakat Indonesia, secara khusus bagi pelajar atau anak didik yang biasanya selalu riang gembira dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI yang sangat begitu Sakral.

Sayangnya, hal yang sangat berbeda saat ini dirasakan oleh puluhan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukadaya 02, yang beralamat Kampung Pengarengan, Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, kondisinya memprihatinkan, mereka belajar beralaskan lantai, lantaran tidak adanya bangku dan meja(prasarana).Selain itu, para siswa tersebut juga kerap dihantui rasa takut tertimpa pelafon ruang kelas yang juga kondisinya sudah nyaris ambruk. Kondisi tersebut menurut Fatiya (12) siswi kelas 6 sudah berlangsung hampir 5 tahun terakhir.

Ia bersama siswa dan siswi lainnya, terpaksa belajar dalam ketidaknyamanan akibat sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut rusak dan tidak memadai.

“Sudah 5 tahun, iya gak nyaman takut kalau hujan pada bocor,” ujarnya kepada awak media, Jumat (19/8/2022).

Salah satu orang tua siswa, Mini Mirawati (39) mengungkapkan, dirinya khawatir terhadap kondisi ruang kelas yang nyaris ambruk. Bahkan menurutnya, keluhan tidak nyaman kerap dilontarkan putranya, karena harus belajar secara lesehan.

“Saya khawatir gitu ya, inikan pada jebol takutnya pada jatuh, apalagi kalau musim hujan suka bocor. Maunya saya sih ini sekolah ingin cepat dibangun, cepet diurusinlah, supaya kita gak khawatir, biar anak-anak belajarnya nyaman gitu terus bangku-bangku itu ya, kurang,” ungkap Mira.Eko Susanto Kepala Sekolah SDN Sukadaya 02, sejak tiga tahun dirinya menjabat sebagai kepala sekolah, kondisi ruang kelas sudah rusak, terutama dibagian plafon serta jendela. Sedangkan, untuk kelas yang tidak ada bangku serta meja, kata Eko, ada dua kelas.

“Kalau jumlah siswa ada 350 lebih, tapi memang sarana prasarana belajarnya kurang memadai,” jelas Eko, Jumat (19/8/2022).

Eko juga mengaku sudah beberapa kali mengajukan permohonan renovasi ke Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, namun hingga saat ini belum terealiasi.,

“Sudah, sudah kita ajukan, tapi memang belum ada realisiasi Saja sampai sekarang,” ungkapnya.

JM. HENDRO, Ketua LSM PENJARA INDONESIA mengecam keras hal tersebut, dimana kabupaten bekasi adalah lumbung dolar dengan begitu banyaknya CSR dari perusahaan, namun masih ada gedung sekolah tidak layak pakai sehingga membuat para anak didik harus belajar di lantai, pada hal mereka adalah aset bangsa, apakah mukut mereka layak untuk teriak MERDEKA ??? Sementara para pejabat di atas panggung dengan baju putih nya selalu teriak Slogan “Bekasi semakin Berani”, paparnya.” Memang Kabupaten Bekasi ini agak aneh, bisa kita bayangkan, belum 5 tahun sudah gonta ganti bupati, ada juga yang sampai dua kali menjabat, kalau di hitung pakai jari tangan sebelah tidak cukup, Saya berharap agar bupati yang sekarang lebih proaktif terhadap dunia pendidikan dan Saya berpesan jangan bikin malu dunia pendidikan di kabupaten bekasi,” Pesannya dengan nada geram.

Dari pantauan, hampir seluruh ruang kelas kondisinya sudah rusak dibagian plafon serta jendela. Ironisnya, di 77 tahun Indonesia merdeka, masih ada siswa yang mengenyam pendidikan dengan kondisi sarana prasana yang masih belum layak.(Horas N)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *