Bina TV – Babelan, Bekasi – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengunjungi wilayah terdampak banjir di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (8/3/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memantau langsung kondisi warga yang masih berjuang menghadapi genangan air setinggi 1-1,5 meter pascabanjir yang melanda sejak tiga hari lalu. Tiba sekitar pukul 17.45 WIB, Presiden langsung menuju lokasi terdampak dengan menggunakan perahu karet, menyusuri permukiman yang masih terendam.
Tinjau Lokasi dan Dialog dengan Warga
Dengan mengenakan sepatu boot dan jaket sederhana, Presiden menyambangi rumah-rumah warga yang masih bertahan di hunian mereka. Ia berbincang hangat dengan sejumlah keluarga, menanyakan kondisi kesehatan, ketersediaan logistik, serta kebutuhan mendesak seperti obat-obatan dan air bersih. “Saya memahami kesulitan Bapak/Ibu. Pemerintah akan berusaha maksimal membantu pemulihan,” ujar Prabowo kepada warga di RT 05/RW 02 Kelurahan Bahagia, salah satu titik terparah.
Dalam dialog tersebut, seorang warga, Siti Rohmah (42), mengungkapkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terburuk dalam lima tahun terakhir. “Air baru surut sedikit sejak kemarin, tapi listrik masih padam. Kami butuh pompa air dan bantuan sembako,” katanya. Presiden menanggapi dengan memastikan bahwa tim gabungan telah diterjunkan untuk mempercepat normalisasi kondisi.
Penyerahan Bantuan Berbuka Puasa
Memperhatikan bahwa banjir terjadi di bulan Ramadan, Presiden turut menyerahkan paket bantuan berbuka puasa kepada ratusan warga terdampak. Bantuan tersebut terdiri dari sembako, air mineral, makanan siap saji, serta perlengkapan ibadah. “Ini bentuk kepedulian negara. Mari kita jaga semangat berpuasa meski dalam kesulitan,” ucap Prabowo saat menyerahkan bantuan secara simbolis di posko darurat Kelurahan Bahagia.
Selain bantuan langsung, pemerintah juga menyiapkan dapur umum yang dikelola oleh TNI, Polri, dan relawan untuk memastikan warga tetap mendapat makanan bergizi selama masa darurat.
Koordinasi dengan Pemda dan Langkah Mitigasi
Usai meninjau lokasi, Presiden menggelar rapat singkat dengan Bupati Bekasi, Dani Ramdan, serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat. Dalam rapat tersebut, Prabowo meminta pemerintah daerah mempercepat pendistribusian bantuan dan memprioritaskan penanganan kesehatan, terutama pencegahan wabah pascabanjir seperti diare dan demam berdarah.
“Kami telah mengerahkan 20 unit pompa air dan 15 perahu karet. Evakuasi warga rentan, seperti lansia dan anak-anak, juga terus dilakukan,” jelas Bupati Dani Ramdan.
Presiden juga menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengevaluasi sistem drainase dan normalisasi sungai di Bekasi. “Ini bukan hanya tanggap darurat, tapi kita harus antisipasi jangka panjang. Saya minta proyek normalisasi Kali Citarum dan pembuatan tanggul dipercepat,” tegasnya.
Dukungan Psikososial dan Pemulihan Ekonomi
Selain penanganan fisik, pemerintah melalui Kementerian Sosial akan memberikan pendampingan psikososial bagi warga terdampak, terutama anak-anak. Menteri Sosial Tri Rismaharini, yang turut mendampingi kunjungan, menyatakan bahwa trauma healing dan bantuan modal usaha kecil akan disalurkan pasca-banjir.
“Kami tidak ingin warga kehilangan harapan. Pemulihan ekonomi harus berjalan beriringan dengan pemulihan infrastruktur,” ujar Risma.
Respons Warga dan Harapan Ke Depan
Kedatangan Presiden mendapat apresiasi dari warga. “Kami senang Pak Presiden datang langsung. Semoga bantuan tidak berhenti di sini, tapi sampai pemulihan total,” harap Ahmad Fauzi, ketua RT setempat.
Banjir di Babelan dipicu oleh curah hujan ekstrem selama 48 jam nonstop dan meluapnya Kali Citarum. Sebanyak 2.350 rumah terendam, 8.700 warga mengungsi, dan 3.000 hektare lahan pertanian rusak. Pemerintah memperkirakan pemulihan total membutuhkan waktu 2-3 minggu, bergantung pada kondisi cuaca ke depan. red