Jakarta Bina TV, – Mendengar istilah ‘mobil murah’ mungkin hal yang terlintas di pikiran kamu adalah deretan mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC). Di antara segmen lainnya, hanya mobil LCGC memang paling terjangkau. Saat perdana meluncur, harga mobil LCGC ada yang di bawah Rp 100 juta.
Tapi semakin ke sini, harga mobil LCGC terus terkerek. Sebagai contoh Toyota Calya yang saat meluncur perdana tahun 2016 dijual paling mahal Rp 150 juta. Sekarang, varian tertinggi LCGC 7 penumpang itu sudah tembus Rp 181 juta.
Selain Calya, harga LCGC yang terus merangkak jauh ada Honda Brio Satya. Bila pada tahun 2013, Honda menjual Brio Satya termahal Rp 117 juta, maka saat ini harganya sudah mencapai Rp 186,4 juta. Dengan banderol segitu, masih pantas kah LCGC disebut sebagai mobil murah?
Pengamat Otomotif sekaligus Akademisi ITB, Yannes Martines Pasaribu berpendapat, mobil LCGC sekarang sudah jauh dari kata murah dan terjangkau. Bahkan sepertinya sudah tidak layak lagi untuk masuk dalam kategori mobil murah.
“LCGC berubah menjadi sekadar sebuah segmen kendaraan baru ciptaan pemerintah saat itu saja. Tidak ada lagi kata murah di situ,” kata Yannes, Jumat (8/7/2022).
Peningkatan harga LCGC bukan tanpa alasan. Yannes membeberkan beberapa alasan di balik peningkatan harga LCGC selain inflasi. Salah satunya adalah penambahan fitur. Yannes menyebut bahwa saat ini banyak generasi milenial yang cenderung memilih mobil berdasarkan fitur. Mau tidak mau, para produsen mobil LCGC ini mengikuti kemauan konsumennya itu.
Perlu diketahui, meski harga mobil LCGC dipatok maksimal Rp 135 juta namun pabrikan bisa melakukan penyesuaian harga bila terdapat peningkatan dari sisi teknologi, termasuk fitur.
Dalam Permenperin No.36 tahun 2021 disebutkan penyesuaian harga paling tinggi 15% untuk penyesuaian harga karena terdapat penambahan penggunaan teknologi baru berupa transmisi otomatis dan paling tinggi 10% untuk penyesuaian harga karena penambahan teknologi pengaman penumpang dan/atau penyesuaian standar emisi baru.
“LCGC semakin tidak terjangkau oleh semakin banyak pembeli pemula yang uangnya belum banyak-banyak amat. LCGC is just another car segment,” beber Yannes.