Bina TV – JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama anggota Komisi XI DPR melakukan inspeksi mendadak (*sidak*) ke kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, pada Selasa (18/3/2025). Kunjungan ini dilakukan menyusul anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga memicu pembekuan sementara perdagangan saham (trading halt) di pagi hari. Penurunan IHSG disebut dipicu ketidakpastian global, fluktuasi nilai tukar rupiah, dan tekanan pada sektor keuangan serta komoditas.
Dalam konferensi pers di Gedung BEI, Dasco menegaskan bahwa sidak ini bertujuan memastikan stabilitas pasar modal dan memberikan dukungan psikologis kepada investor. “Kami hadir untuk mendorong koordinasi antara otoritas, pemerintah, dan DPR guna menenangkan pasar. Situasi ini tidak permanen, dan kami yakin langkah cepat akan diambil,” ujarnya. Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia pernah mengalami krisis serupa selama pandemi Covid-19 (2020), di mana IHSG sempat terpuruk hingga 40%, namun berhasil pulih melalui kebijakan fiskal dan moneter yang agresif.
Penyebab Anjloknya IHSG
Analis pasar modal membeberkan beberapa faktor penyebab pelemahan IHSG:
1. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang mendorong kenaikan harga minyak dunia, meningkatkan kekhawatiran inflasi global.
2. Penguatan nilai dolar AS hingga Rp16.200 per USD, memicu pelarian modal asing (capital outflow) dari pasar emerging markets, termasuk Indonesia.
3. Laporan kinerja emiten Q1/2025 yang kurang optimal, terutama di sektor perbankan dan pertambangan.
Mekanisme Trading Halt
BEI menerapkan trading halt pada pukul 11:19:31 WIB melalui sistem JATS setelah IHSG turun 5% ke level 6.100. Kebijakan ini merujuk pada Peraturan Direksi BEI No. Kep-00024/BEI/03-2020 tentang Penanganan Kondisi Darurat. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menjelaskan bahwa perdagangan akan dilanjutkan 30 menit kemudian (11:49:31 WIB) tanpa perubahan jadwal. Sejak 2020, BEI telah 7 kali melakukan trading halt, termasuk saat pandemi dan krisis Ukraina-Rusia (2022).
Respons Otoritas dan Pemerintah
Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyatakan dukungan penuh terhadap langkah OJK dan BEI. “Negara akan back-up pasar melalui instrumen seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan penguatan likuiditas perbankan,” tegasnya. Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (lewat pernyataan tertulis) mengisyaratkan potensi revisi tarif PPh saham untuk menarik minat investor ritel.
Data Pasar Terkini
Pada penutupan perdagangan Senin (17/3/2025), IHSG sudah terkoreksi 3,84% ke level 6.223. Pelemahan diperparah oleh aksi jorok asing yang menjual saham senilai Rp4,2 triliun di sektor finansial. Hari ini (18/3), seluruh saham big cap seperti BBCA, BBRI, dan TLKM tertekan 6-8%. Total kapitalisasi pasar saham Indonesia menyusut Rp820 triliun dalam tiga hari terakhir.
Proyeksi dan Rekomendasi Analis
Muhammad Nafan Aji Gusta dari PT Valbury Asia Securities menyarankan investor membatasi eksposur saham volatil. “Fokus pada saham defensif seperti konsumen dan infrastruktur yang memiliki cash flow stabil,” katanya. Sementara itu, BEI memprediksi IHSG akan bergerak dalam kisaran 6.000–6.400 hingga akhir pekan, tergantung respons kebijakan Bank Indonesia dan keputusan The Fed terkait suku bunga AS.
Dampak ke Pasar Global
Anjloknya IHSG turut mempengaruhi bursa Asia lainnya. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,1%, Hang Seng Hong Kong melemah 3,4%, dan Straits Times Singapura turun 1,8%. Investor global kini mengalihkan dana ke aset safe-haven seperti emas dan obligasi pemerintah AS. red